PENGERTIAN ,KEGUNAAN DAN TEORI-TEORI TENTANG AKSIOLOGI_ILMU FILSAFAT
KATA PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah Swt. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan
kepada rasulullah Saw. Berkat limpahan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “AKSIOLOGI”
tepat pada waktunya. Karya ilmiah ini dimaksudkan untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan penulis dalam pembelajaran Ilmu Filsafat.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini,
tidak ada sedikit hambatan yang penulis hadapi. Penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan guru, orang tua, serta rekan-rekan sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Nani selaku guru bidang studi Ilmu
Filsafat yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga
penulis termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membimbing
dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
3. Dan rekan-rekan yang telah turut
membantu dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.
Semoga
amal baiknya senantiasa mendapatkan balasan dan curahan rahmat dari Allah Swt.
Amin
Akhir
kata, penulis sangat berharap karya ilmiah ini nantinya akan bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Namun, penulis juga menyadari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu penulis harapkan demi penyempurnaan penyusunan karya ilmiah di
masa yang akan datang.
Tasikmalaya,
22 Oktober 2016
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Aksiologi
merupakan bagian dari filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang
artinya nilai dan logos artinya teori atau ilmu. Jadi aksiologi adalah teori
tentang nilai dalam berbagai bentuk.
Dalam kamus
Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia tentang nilai-nilai khususnya etika.
Pembahasan
aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai.
Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan
nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut
dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan
bersama, bukan sebaliknya menimbulkan bencana.
Dalam
perkembangan sejarar etika ada empat teori etika sebagai sistem filsafat moral
yaitu, hedonisme, eudemonisme, utiliterisme dan deontologi. Hedoisme adalah
padangan moral yang menyamakan baik menurut pandangan moral dengan kesenangan.
Eudemonisme menegaskan setiap kegiatan manusia mengejar tujuan, tujuan manusia
adalah mendapatkan kebahagiaan.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan
masalah dalam pembahasan ini adalah:
1. Apa Pengertian Aksiologi ?
2. Apa Kegunaan
Aksiologi Terhadap Tujuan Ilmu Pengetahuan ?
3. Apa Saja Teori-Teori Tentang Nilai ?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan
yang ingin di capai oleh penulis dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut
:
1. Memahami Pengertian Aksiologi.
2. Memahami Kegunaan Aksiologi Terhadap Tujuan Ilmu Pengetahuan.
3. Memahami Teori-Teori Tentang Nilai
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian yang dihrapkan dapat
bermanfaat, terutama bagi penulis dan pembaca.
a. Manfaat Teoretis, yaitu menambah wawasan
khususnya masalah yang diteliti.
b. Manfaat Praktis, yaitu bertambahnya
pengalaman dalam melakukan penelitian tentang Ilmu Filsafat
c. Menyelesaikan salah satu tugas mata
pelajaran Ilmu Filsafat semester 1
d.
Dapat
membawa bekal dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari dilingkungan masyarakat
terutama di bidang Ilmu Filsafat
1.5
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
1. Study
Pustaka adalah bagian dari sebuah karya tulis
ilmiah yang memuat pembahasan-pembasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang terkait dengan penelitian yang
dijelaskan oleh penulis dalam karya tulis tersebut.
2. Searching
adalah program komputer yang di rancang untuk mencari informasi yang tersedia
di dalam dunia maya.
3. Deskriptif
adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran
lengkap mengenai setting sosial atau di maksudkan untuk eksplorasi dan
klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti antara fenomena yang diuji.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aksiologi
Aksiologi merupakan bagian dari
filsafat
ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang
artinya nilai dan logos artinya teori atau ilmu. Jadi aksiologi adalah teori
tentang nilai dalam berbagai bentuk.
Dalam kamus Bahasa Indonesia
aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia tentang
nilai-nilai khususnya etika.
Menurut Bramel Aksiologi terbagi
tiga bagian :
1.
Moral Conduct yaitu tindakan
moral, Bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu etika.
2.
Estetic expression yaitu ekspresi
keindahan, bidang ini melahirkan keindahan
3.
Socio-politcal life yaitu
kehidupan social politik, yangakan melahirkan filsafat social politik.
Menurut pandangan Kattsoff aksiologi adalah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki tentang hakekat nilai yang umumnya ditinjau
dari sudut pandang kefilsafatan.. Dan Barneld juga
aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang nilai-nilai, menjelaskan berdasarkan kriteria atau prinsip tertentu yang dianggap baik di dalam tingkah laku manusia
aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang nilai-nilai, menjelaskan berdasarkan kriteria atau prinsip tertentu yang dianggap baik di dalam tingkah laku manusia
2.2 Kegunaan Aksiologi Terhadap Tujuan Ilmu
Pengetahuan
Menurut Francis Bacon seperti
yang dikutip oleh Jujun.S.Suriasumatri yaitu bahwa pengetahuan adalah
kekuasaan. Ilmu itu sendiri merupakan alat bagi manusia untuk mencapai
kebahagiaan hidupnya dan ilmu memiliki sifat netral, ilmu tidak mengenal baik
ataupun buruk melainkan tergantung pada pemilik dalam menggunakannya. .
Nilai kegunaan ilmu, untuk
mengetahui kegunaan filsafat ilmu atau untuk apa filsafat ilmu itu digunakan
dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, yaitu:
1.
Filsafat sebagai kumpulan teori
digunakan memahami dan mereaksi dunia pemikiran.
Jika sese` orang
hendak ikut membentuk dunia atau ikut mendukung suatu ide yang membentuk suatu
dunia, atau hendak menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem ekonomi, atau
sistem politik, maka sebaiknya mempelajari teori-teori filsafatnya. Filsafat
sebagai pandangan hidup.
Filsafat dalam posisi yang kedua ini
semua teori ajarannya diterima kebenaranya dan dilaksanakan dalam kehidupan.
Filsafat ilmu sebagai pandangan hidup gunanya ialah untuk petunjuk dalam
menjalani kehidupan.
2.
Filsafat sebagai metodologi dalam
memecahkan masalah.
Dalam hidup ini kita menghadapi banyak masalah. Bila ada batui didepan
pintu, setiap keluar dari pintu itu kaki kita tersandung, maka batu itu
masalah. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila masalah masalah itu dapat
diselesaikan
2.3 Teori-Teori Tentang Nilai
Permula adanya teori umum dari
terjadinya perdebatan antara Alexius Meinong dengan Christian von Ehrenfels
pada tahun 1890-an berkaitan dengan sumber nilai. Alexius Meinong berpendapat
sumber nilai adalah perasaan (feeling) atau perkiraan adanya
kesenangan terhadap suatu objek. Christian von Ehrenfels berpendapat sumber
nilai adalah hasrat atau keinginan (desire). Menurut pendapat keduanya
nilai adalah milik objek itu sendiri .
1.
Objektivisme atau Realisme Aksiologi
Penetapan nilai merupakan suatu yang
dianggap objektif. Alexander mengatakan nilai, norma, ideal, dan sebagainya
merupakan unsure atau berada dalam objek atau berada pada realitas objek .
Penetapan suatu nilai memiliki arti benar atau salah, meskipun penilaian itu
tidak dapat diverifikasi, yaitu yang tidak dapat dijelaskan melalui suatu
istilah tertentu.
Pendukung dari objektivisme
aksiologi mencangkup Plato, Aristoteles , St. Thomas Aquinas, Maritain, Rotce,
Alexander , dan lain- lainnya.
Beberapa
bentuk Ekspresi Objektivisme Aksiologi:
·
Bosanquet ( idealisme )
Nilai adalah kualitas tertentu dari suatu objek, kejujujuran apa adanya, tetapi manifestasinya diilhamkan kedalam sikap pikiran manusia.
Nilai adalah kualitas tertentu dari suatu objek, kejujujuran apa adanya, tetapi manifestasinya diilhamkan kedalam sikap pikiran manusia.
·
Scheler (fenomenologi)
Nilai adalah esensi yaitu entitas
yang ada dengan sendirinya yang diintuisikan secara emosional.
·
C.I. Lewis (Pragmatisme konseptual)
Penetapan nilai tunduk pada standar
yang sama pada pengetahuan dan validitas seperti halnya penilaian empiris
kognitif lainnya.
·
G. E. moore ( Intuisime)
Nilai adalah suatu yang
tidak dapat diterangkan , yakni tidak dapat dianalisis, tidak dapat
direduksi dari terma itu sendiri,meskipun nilai adalah suatu tindakan.
2.
Subjektivisme Aksiologi
Penentuan nilai mereduksi penentuan
nilai ke dalam statemen yang berkaitan dengan sikap mental terhadap suatu objek
atau situasi dan penentuan sejalan dengan pernyataan benar atau salah.
Subjektivisme aksiologi cenderung mengabsahkan teori etika yang disebut hedonism,sebuah
teori yang mengatakan kebahagian sebagai criteria nilai dan naturalism yang
meyakini bahwa suatu nilai dapat direduksi ke dalam psikologis.
Pendukung subjektivisme aksiologi
adalah Hume , Perry, Prall, Parker, Santayana, dan lainnya.
Beberapa
bentuk Ekspresi Subjektivisme Aksiologi :
·
Hume ( skeptisime )
A memiliki
nilai berarti orang menyukai A
·
Sarte (eksistensialisme)
Nilai adalah kualitas empiris yang
tidak dapat dijelaskan menyatu dengan kebahagian perasaan daripada berpikir
bagaimana kita ingin merasakannya.
·
D. H. Parker (humanisme)
Nilai merupakan pengalaman , tidak berwujud objek.
·
Perry (naturalisme)
Semua objek dari kepentingan sebagai suatu hubungan yang saling terkait
antara kepentingan dengan objek.
3.
Nominalisme Aksiologis atau Skeptisime
(Emotivisme) Aksiologi.
Pandangan ini mengatakan bahwa
penentuan nilai adalah ekspresi emosi atau usaha untuk membujuk yang semua itu
tidak faktual.
Emotivisme : Nilai adalah suatu
nilai yang tidak dapat dijelaskan dan bersifat emotif walaupun memiliki makna
secara faktual.
Asal mula emotivisme yaitu dengan
adanya G. E. Moore mengajarkan tentang kebahagian yang tidak dapat dijelaskan
tetapi kebaikan secara factual dletakkan pada suatu tindakan atau objek, dengan
I.A.Richard membedakan antara makna factual dan makna emotif.
Pendukung emotivisme aksiologi
adalah Nietzsche,Ayer, Stevenson, Carnap, dan lainnya.
Beberapa
bentuk Ekspresi Subjektivisme Aksiologi :
·
Nietzsche ( relativisme aksiologi)
Nilai adalah sebuah ekspresi perasaan dan kebiasaan daripada sebuah
pernyataan terhadap suatu fakta.
·
Ayer ( logika positivism)
Nilai adalah fungis ekspresif , member cela bagi perasaan , dan statemen
yang bersifat emotif atau nonkognitif.
·
Stevenson (logika empirisme)
Nilai adalah fungsi persuasive dan tidak memiliki objek kesalahan seperti
benar dan salah, maka persuasi diperlukan dapat diterima
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Aksiologi merupakan bagian dari
filsafat
ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang
artinya nilai dan logos artinya teori atau ilmu. Jadi aksiologi adalah teori
tentang nilai dalam berbagai bentuk
Kegunaan
aksiologi terhadap ilmu pengetahuan:
1.
Filsafat sebagai kumpulan teori
digunakan memahami dan mereaksi dunia pemikiran.
Jika seseorang hendak ikut membentuk
dunia atau ikut mendukung suatu ide yang membentuk suatu dunia, atau hendak
menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem ekonomi, atau sistem politik,
maka sebaiknya mempelajari teori-teori filsafatnya. Filsafat sebagai pandangan
hidup.
Filsafat dalam posisi yang kedua ini
semua teori ajarannya diterima kebenaranya dan dilaksanakan dalam kehidupan.
Filsafat ilmu sebagai pandangan hidup gunanya ialah untuk petunjuk dalam
menjalani kehidupan.
1.
Filsafat sebagai metodologi dalam
memecahkan masalah.
Dalam hidup ini kita menghadapi
banyak masalah. Bila ada batui didepan pintu, setiap keluar dari pintu itu kaki
kita tersandung, maka batu itu masalah. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila
masalah masalah itu dapat diselesaikan
Dan aksiologi terdiri dari berbagai
macam sub seperti teori – teori tentang nilai , teori etika, justifikasi ,
teori-teori analitik atau mataetik dan etika relativisme.
DAFTAR PUSTAKA
Sumatriasumatri Jujun S.Filsafat
Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan. 1988.
Hunnex, Milton D . Peta
Filsafat. Jakarta: Teraju. 2004.
Habid, H. Mohammad. Filsafat
Ilmu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2010 dan 2011.
Comments
Post a Comment